“Gak usah pura-pura! Kalau Anda tidak mau ngaku, saya akan ambil tindakan tegas!” katanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Pagi itu, aku baru saja mengantar anak ke sekolah, meresapi ketenangan sejenak di perjalanan pulang. Namun, belum jauh dari sekolah, ada razia polisi di ujung jalan. Aku perlahan menepi, mengikuti instruksi seorang polisi muda yang berdiri dengan sikap tegas.

“Selamat pagi, Pak. Mohon izin untuk memeriksa SIM dan STNK,” ujarnya sopan.

“Pagi, Pak. Ini, silakan,” jawabku sambil menyerahkan SIM dan STNK. Kulihat dia memeriksa kartu identitasku dengan seksama, lalu berhenti sejenak, memperhatikan wajahku dengan ekspresi penuh tanya.

“Maaf, Pak. Tapi… Anda Hamish Daud, kan?” tanyanya dengan raut serius.

Aku terkejut. Hamish Daud? Aku? Baru kali ini ada yang menyamakanku dengan aktor sekaligus petualang terkenal itu.

Meski tersanjung, aku merasa ini kesalahpahaman yang aneh. Aku tersenyum kecil, mencoba meredakan situasi.

Masak dituduh jadi ini 😉
Gambar : https://wartakota.tribunnews.com
“Ah, bukan, Pak. Nama saya ada di situ, jelas kok,” jawabku sambil menunjuk ke SIM-ku.

Namun, ekspresi polisi itu justru semakin serius. Ia menatapku tajam, seperti tidak percaya. 

“Pak, mohon jangan main-main. Kalau Bapak memang Hamish Daud, tolong jangan menyembunyikan identitas. Ini bukan masalah sepele,” ucapnya dengan suara yang lebih menekan.

Aku merasa makin canggung. 
“Pak, sungguh, saya bukan Hamish Daud,” ujarku lagi dengan nada setenang mungkin.

Polisi itu tampak tidak puas. Ia mencondongkan tubuh ke arahku, seolah mencari jawaban dari gerak-gerikku. 

“Gak usah pura-pura! Kalau Anda tidak mau ngaku, saya akan ambil tindakan tegas!” katanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Deg-degan, aku mulai kehabisan akal menghadapi situasi aneh ini. Aku merasa ada di tengah drama yang tak pernah kubayangkan. 

Demi mengakhiri situasi ini, aku akhirnya menyerah dan mengangkat tangan.

“Iya, Pak, iya! Saya Hamish Daud! Ampun, Pak!” kataku dengan pasrah.

Polisi itu menatapku tajam, memperhatikan setiap detail wajahku.

Beberapa detik hening berlalu, lalu akhirnya dia menghela napas panjang dan menggeleng pelan. 

Dengan nada kecewa, dia berkata: “KOK GAK MIRIP??!!”

Aku pun tersenyum kecut, dan polisi itu tertawa kecil sambil mengembalikan SIM dan STNK-ku. “Hati-hati di jalan ya, Pak. Dan, jaga keselamatan selalu!”